PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID secara resmi melaksanakan restrukturisasi dalam jajaran direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 10 Juni. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyepakati penggantian tiga direktur dan memperkenalkan tiga posisi baru sebagai bagian dari pembaruan struktur organisasi yang mendukung strategi pengembangan jangka panjang perusahaan.
Sebanyak enam tokoh baru kini resmi menjadi bagian dari jajaran manajemen MIND ID. Aditya Kusumo diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi menggantikan Akhmad Fazri. Kemudian, Kuswantoro Pranatabudi menduduki posisi Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha, menggantikan Dilo Seno Widagdo. Sementara itu, Firman Santyabudi ditunjuk sebagai Direktur Manajemen Risiko, Legal, dan HSSE, menggantikan Nur Hidayat Udin.
Sebagai bagian dari transformasi organisasi, MIND ID juga memperkenalkan tiga jabatan baru. Budi Santoso dipercaya sebagai Direktur Perencanaan Pengolahan Sumber Daya Alam, Tedy Badrujaman sebagai Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral, serta Pambudi Sunarsihanto sebagai Direktur Transformasi Korporasi dan Human Capital Management.
Struktur Terbaru Jajaran Direksi MIND ID
Dengan restrukturisasi ini, berikut adalah susunan lengkap direksi MIND ID saat ini:
-
Direktur Utama: Maroef Sjamsoeddin
-
Wakil Direktur Utama: Dany Amrul Ichdan
-
Direktur Keuangan dan Investasi: Aditya Kusumo
-
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha: Kuswantoro Pranatabudi
-
Direktur Manajemen Risiko, Legal, dan HSSE: Firman Santyabudi
-
Direktur Perencanaan Pengolahan Sumber Daya Alam: Budi Santoso
-
Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral: Tedy Badrujaman
-
Direktur Transformasi Korporasi dan Human Capital Management: Pambudi Sunarsihanto
Perubahan ini diharapkan memberikan dorongan signifikan terhadap penguatan kinerja dan pencapaian target strategis perusahaan. Penempatan talenta baru dalam posisi strategis diharapkan mampu mempercepat transformasi operasional dan memperkuat ketahanan bisnis jangka panjang.
Langkah Dekarbonisasi: Komitmen MIND ID terhadap Hilirisasi Berkelanjutan
Sebagai Holding BUMN sektor industri pertambangan, MIND ID terus menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari perspektif lingkungan. Salah satu inisiatif utama yang kini diintensifkan adalah strategi dekarbonisasi yang menyatu dengan mandat hilirisasi industri dari pemerintah.
Benny Alexander F.D. Wiwoho, Direktur Strategic Support & Human Capital PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), menyampaikan bahwa proses hilirisasi industri secara langsung meningkatkan konsumsi energi di lingkungan MIND ID, yang berdampak pada kenaikan emisi gas rumah kaca (GRK).
“Isu dekarbonisasi adalah tantangan global yang tidak hanya dihadapi MIND ID, tetapi juga oleh seluruh pelaku industri tambang dan manufaktur. Ketergantungan pada energi berbasis fosil masih tinggi, sementara transisi ke energi ramah lingkungan membutuhkan kesiapan sistemik,” ujarnya dalam Human Capital Summit (HCS) 2025.
Target Emisi dan Strategi Pengurangan
Berdasarkan proyeksi, konsumsi energi grup MIND ID diperkirakan melonjak dari 48.000 TJ pada 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030. Hal ini berpotensi meningkatkan emisi GRK dari 4.100 ktCO₂e menjadi lebih dari 31.000 ktCO₂e.
Sebagai tanggapan, MIND ID menetapkan target pengurangan emisi sebesar 21,4 persen pada tahun 2030. Komitmen ini menjadi bagian dari kontribusi terhadap Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan roadmap menuju Net Zero Emission Indonesia 2060.
“Target ini menjadi peta jalan kami untuk menjaga pertumbuhan industri tetap selaras dengan kelestarian lingkungan,” ujar Benny.
Empat Pilar Strategi Dekarbonisasi
Pria Utama, Corporate Secretary MIND ID, menambahkan bahwa perusahaan telah menyusun empat strategi utama guna mewujudkan target dekarbonisasi:
-
Konversi Bahan Bakar ke sumber rendah karbon seperti B35, B40, dan LNG
-
Efisiensi Operasional, termasuk inovasi proses penambangan dan peleburan
-
Digitalisasi dan Elektrifikasi di seluruh rantai produksi
-
Peningkatan Sumber Energi Terbarukan dalam bauran energi jangka panjang
Comments (2)