Berdasarkan data yang dikompilasi oleh FXStreet, harga emas di pasar India menunjukkan tren yang relatif stabil pada perdagangan hari Jumat. Harga emas tercatat pada level INR 10.682,33 per gram, mengalami penurunan marginal dari posisi INR 10.692,75 yang tercatat pada sesi perdagangan hari Kamis sebelumnya.
Dalam satuan tola, harga emas juga memperlihatkan stabilitas dengan berada pada level INR 124.596,70 per tola, turun dari posisi INR 124.718,10 per tola pada hari sebelumnya. Pergerakan harga yang terbatas ini mencerminkan sikap wait-and-see dari para pelaku pasar.
Faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Pasar
Data Ekonomi Amerika Serikat Menunjukkan Ketahanan
Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (BEA) merilis estimasi final yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada laju tahunan 3,8% di kuartal kedua, melampaui proyeksi sebelumnya sebesar 3,3%. Angka ini menandakan pemulihan yang signifikan dari kontraksi 0,5% yang terjadi di kuartal pertama.
Data pendukung lainnya menunjukkan tren positif, dimana Pesanan Barang Tahan Lama AS mengalami kenaikan 2,9% month-on-month pada Agustus, membalikkan penurunan yang telah direvisi sebesar 2,7% pada Juli. Pencapaian ini juga melampaui ekspektasi pasar yang memproyeksikan penurunan 0,5%.
Kebijakan Perdagangan dan Implikasinya
Presiden Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif baru yang akan berlaku mulai 1 Oktober, termasuk tarif 100% untuk impor produk farmasi bermerek, tarif 25% untuk semua truk berat, dan tarif 50% untuk lemari dapur. Kebijakan ini menambah kompleksitas dalam dinamika perdagangan global.
Perspektif Federal Reserve dan Kebijakan Moneter
Pandangan Beragam dari Para Pejabat Fed
Gubernur Federal Reserve Stephen Miran menyatakan kepada Fox Business bahwa belum terdapat bukti material inflasi yang dipicu tarif, namun hal tersebut tampaknya menjadi kekhawatiran bagi para pembuat kebijakan. Miran menilai kebijakan Fed saat ini terlalu ketat dengan margin 200 basis poin.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengamati pendinginan pasar tenaga kerja namun dengan inflasi yang meningkat. Goolsbee menekankan ketidaknyamanannya terhadap asumsi inflasi bersifat temporer dan menyatakan perlunya kehati-hatian dalam pemotongan suku bunga yang terlalu agresif.
Proyeksi Kebijakan Moneter Mendatang
Berdasarkan CME Group FedWatch Tool, para trader memperkirakan probabilitas lebih dari 85% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober. Peluang pemotongan suku bunga tambahan pada Desember diproyeksikan sedikit di atas 60%.
Outlook dan Katalis Pasar
Data Inflasi AS sebagai Fokus Utama
Para pelaku pasar kini menantikan rilisan Indeks Harga Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang dijadwalkan dalam sesi perdagangan Amerika Utara. Indeks Harga PCE inti dianggap sebagai indikator inflasi utama yang digunakan Federal Reserve dan berpotensi mempengaruhi ekspektasi jalur pemotongan suku bunga di masa depan.
Implikasi terhadap Aset Safe Haven
Dinamika antara dolar AS dan emas menunjukkan korelasi yang sensitif terhadap ekspektasi kebijakan moneter. Pembatasan penguatan dolar AS ke level tertinggi tiga minggu terakhir dapat memberikan dukungan bagi harga emas sebagai aset safe haven yang tidak menghasilkan yield.