Pemerintah semakin serius dalam mempercepat pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP) di seluruh Indonesia. Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengumumkan bahwa ribuan tenaga pendamping khusus atau business assistant akan segera diterjunkan untuk mendampingi koperasi desa dalam menjalankan operasionalnya.
Skema Pendampingan Business Assistant
Program pendampingan ini dirancang dengan sistem yang efisien dimana setiap business assistant akan bertugas membina sepuluh koperasi sekaligus. Dengan model ini, kehadiran 8.000 asisten diharapkan mampu memperkuat operasional koperasi desa yang tengah digencarkan pemerintah.
“Kalau business assistant sudah kita rampungkan, tinggal kita umumkan. Nanti satu business assistant itu akan bertanggung jawab terhadap sepuluh Koperasi Desa,” jelas Menteri Ferry saat memberikan keterangan di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Kamis (18/9).
Pendekatan ini memungkinkan optimalisasi sumber daya sekaligus memastikan setiap koperasi mendapatkan pendampingan yang memadai untuk mengembangkan usahanya.
Pembiayaan Sepenuhnya dari Negara
Salah satu keunggulan program ini adalah tidak membebani koperasi dari segi finansial. Seluruh biaya perekrutan hingga penggajian tenaga pendamping ini ditanggung sepenuhnya oleh negara melalui APBN dan sudah mendapatkan persetujuan dari DPR.
“Kalau business assistant kan dari kita (Kemenkop), dari APBN. Dan itu sudah disetujui DPR,” tegasnya.
Kebijakan ini memberikan ruang bagi koperasi untuk fokus sepenuhnya pada pengelolaan dan pengembangan usaha tanpa harus memikirkan biaya tambahan untuk tenaga pendamping. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan koperasi desa di seluruh nusantara.
Proses Rekrutmen Berkualitas
Kementerian Koperasi bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) dalam melakukan proses rekrutmen besar-besaran ini. Kolaborasi dengan institusi terpercaya ini memastikan kualitas business assistant yang akan diterjunkan.
Dari proses seleksi yang ketat, sebanyak 8.000 orang akan dipilih untuk menjadi business assistant dengan honorarium sebesar Rp7,25 juta per bulan. Kompensasi yang layak ini diharapkan dapat menarik kandidat berkualitas untuk bergabung dalam program strategis ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Business Assistant
Para business assistant tidak hanya bertugas mendampingi secara administratif, tetapi juga memiliki tanggung jawab strategis yang cukup luas. Beberapa tugas utama mereka meliputi:
Integrasi Sistem Digital
Business assistant akan mengarahkan koperasi agar terhubung dengan Sistem Informasi Manajemen Koperasi (SIMKOPDES). Digitalisasi ini penting untuk modernisasi operasional koperasi dan meningkatkan efisiensi pengelolaan.
Penyusunan Rencana Bisnis
Mereka akan membantu koperasi dalam menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan realistis. Hal ini penting untuk memberikan arah yang jelas dalam pengembangan koperasi kedepannya.
Fasilitasi Pembiayaan
Business assistant juga berperan dalam mendampingi pengajuan pembiayaan ke bank-bank Himbara. Pendampingan ini meliputi persiapan dokumen, penyusunan proposal, hingga proses negosiasi dengan pihak perbankan.
Target yang Semakin Ambisius
Dalam perkembangannya, pemerintah bahkan merevisi target jumlah penerima pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih di tahun 2025. Target awal yang semula 16.000 Kopdes kini dinaikkan menjadi 20.000 Kopdes dari total rencana 80.000 Kopdes Merah Putih.
“Target awalnya adalah 20 ribu koperasi Merah Putih yang akan dibangun secara ideal,” ungkap Ferry.
Peningkatan target ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap keberhasilan program business assistant dalam mempercepat pengembangan koperasi desa.
Skema Pembiayaan untuk Koperasi
Program ini merupakan bagian integral dari strategi mempercepat penguatan operasional hingga 80.000 koperasi di seluruh Indonesia. Setiap koperasi dalam program ini berhak mendapatkan plafon pembiayaan maksimal sebesar Rp3 miliar.
Dana pembiayaan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif, tidak hanya terbatas pada modal kerja. Koperasi juga dapat menggunakan dana tersebut untuk investasi yang menunjang peningkatan produktivitas, seperti:
- Pembangunan gudang penyimpanan yang memadai
- Pengadaan armada truk untuk distribusi
- Modernisasi peralatan produksi
- Pengembangan infrastruktur pendukung lainnya
Dampak Terhadap Ekonomi Kerakyatan
Program business assistant untuk Kopdes Merah Putih ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap penguatan ekonomi kerakyatan. Dengan pendampingan profesional, koperasi desa dapat berkembang menjadi unit usaha yang lebih efisien dan profitable.
Kehadiran business assistant juga diharapkan dapat meningkatkan literasi bisnis dan manajemen di tingkat koperasi desa. Hal ini penting untuk memastikan sustainability dan pertumbuhan jangka panjang koperasi.
Langkah Maju Pemberdayaan Ekonomi Desa
Inisiatif pemerintah ini merupakan langkah maju dalam pemberdayaan ekonomi desa melalui penguatan institusi koperasi. Dengan dukungan penuh dari APBN dan pendampingan profesional, koperasi desa diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat grass root.
Program business assistant Kopdes Merah Putih menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan yang kuat dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang sistematis dan dukungan anggaran yang memadai, program ini berpotensi mengubah lanskap ekonomi desa di Indonesia.